Bising yang Lantang

Tentang sosial media yang membentuk kita, dan kita yang membentuk lingkungan di sosial media.

Fadhila Nur Latifah Sani
2 min readJun 28, 2022

Beberapa waktu belakangan, salah satu topik obrolan yang senantiasa hadir dalam percakapan saya dengan teman-teman adalah bagaimana sosial media memengaruhi hidup kita. Banyaknya konten yang tersedia, beragam pilihan media dan platform, serta bagaimana kita menyikapi arus informasi yang masuk, rupanya menarik untuk dikaji. Ada yang bersikap pro karena kemudahan akses informasi yang bisa didapat. Ada pula yang menyadari adanya perubahan pola perilaku pada diri mereka dan juga orang-orang lain yang menggunakannya. Ada lagi yang masih dengan senang hati menggunakan tetapi memiliki cara-cara tertentu untuk mengurangi kadar toxicity dari penggunaannya.

Sementara itu, seperti cerita di sini, saya sedang mengambil jarak dengan sosial media. Kebisingan yang hadir di sosial media sesungguhnya membuat saya sangat mudah terdistraksi dari melakukan hal-hal yang sebetulnya lebih penting. Pun, arus informasi yang membanjir tersebut apabila tidak tersaring dengan baik sesungguhnya cukup membuat saya frustasi.

Selain mengurangi efek-efek negatif tersebut, saya juga memanfaatkan waktu jeda ini untuk kemudian bertanya kepada diri sendiri, apa sebetulnya niatan saya dalam setiap hal yang saya bagikan ke publik? Karena pada dasarnya, sebagai pengguna, sedikit-banyak saya juga berkontribusi terhadap kebisingan yang lantang ada di berbagai platform tersebut. Apakah selama ini, saya memberikan pengaruh-pengaruh positif dengan niat-niat yang tulus. Ataukah justru saya sebetulnya menjadi bagian dari pembuat konten-konten yang hanya menjadi kebisingan.

Sekarang, saya jadi kerap bertanya kepada diri sendiri setiap kali akan membagikan sesuatu. Di antaranya adalah, apa yang menjadi niat saya? Apakah untuk berbagi informasi, untuk mengekspresikan diri dan melegakan perasaan, untuk menunjukkan dan memamerkan sesuatu yang menurut saya menarik, atau apa? Belum lagi menanyakan, citra seperti apa yang sebetulnya sedang saya bentuk dari apa yang saya bagikan? Lalu juga merefleksikan, dampak seperti apa yang saya hasilkan dari hal-hal yang saya berikan ke publik ini?

Apakah kemudian saya sudah menemukan jawaban untuk semua pertanyaan di atas? Belum! Rasa-rasanya, saya masih perlu mengambil jarak untuk sementara ini.

Kalau untukmu sendiri, apa yang menjadi niatmu ketika aktif berbagi di media sosial? Apa yang menjadi dasar pilihan dari apa-apa yang kamu bagikan dan yang tidak?

#30DWC #30DWCJilid37 #Hari25

--

--

Fadhila Nur Latifah Sani

Mostly writes about the things she reads: books, places, and everyday life. Other writings can also be found in fadhilanls.blogspot.com or fadhilanls.tumblr.com